1. Adi Setiawan 61
2. Ainan Fatmatuzzahro 82
3. Ana Listiani 71
4. Arlinda Merliana 63
5. Davit Cahya 53
6. Fentika Nur Anisa 80
7. Hanif Yulianti 78
8. Indriyani 72
9. Lia Oktafiyani 78
10. Luluk Anis Sofiyah 74
11. Meiana Nur Anisa 68
12. Niken Tri Oktaviani 66
13. Nurul Kholifah 69
14.Oki Adi Irawanto 58
15. Ria Prawati 74
16. Risma Mellyana Arta 73
17. Shofiyatun Nurohmah 63
18. Siti Fatimah 69
19. Susi Enjang Setiawati 67
20. Veriyanto 57
21. Vesti Nur Aisiah Amini 65
22. Vita Nur Rahayu 61
S.G.History
Belajar menjadi guru yang baik
Senin, 17 Maret 2014
Senin, 17 Februari 2014
Ibadah Syukur HUT GKJ Wonosobo ke-78
Kebaktian hari Minggu 16 Februari 2014 di GKJ Wonosono berbeda dari biasanya. Karena pada hari tersebut dilaksanakan Ibadah Syukur dalam rangka HUT GKJ Wonosobo ke-78. Rangkaian HUT diawali Sarasehan yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Februari 2014 pukul 14.00 bertempat di gedung GKJ Wonosobo. Sebagai pembicara adalah dr. Prapti Utami dari Jakarta yang membawakan materi dengan tema "Antibiotik ada di dapur kita". Penitia mengundang warga sekitar gereja, perwakilan organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Wonosobo dan tak ketinggalan jemaat GKJ Wonosobo. Kegiatan berikutnya adalah Ibadah Syukur yang dilaksanakan pada hari Minggu 16 Februari 2014, ibadah dimulai pada pukul 09.00. Dalam ibadah kali ini terasa berbeda karena dilaksanakan dalam nuansa budaya jawa. Para anggota Majelis Gereja mengenakan busana jawa, puji-pujian menggunakan kidung berbahasa jawa dengan iringan gamelan yang dimainkan jemaat GKJ Wonosobo. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Setiaji Wiratmoko, S. Th dan Pdt. Agus Agung Prabowo, S. Si. Usai ibadah acara dilanjutkan dengan perayaan yang diisi oleh jemaat . Mulai Komisi Adi Yuswo, Komisi Pemuda dan tak ketinggalan anak-anak Sekolah Minggu dan juga grup paduan suara Maranatha Choir dari GKJ Wonosobo. Dalam perayaan juga dilakukan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Pdt. Em Sarjono yang diserahkan kepada Ketua Majelis Bp. Sartantono. Dalam uraiannya Pdt. Em. Sarjono menguraikan bahwa tumpeng dari kata tumemen dan mempeng. Tumemen artinya sungguh-sungguh dengan segenap hati dan mempeng artinya penuh semangat. Beliau mengajak segenap jemaat GKJ Wonosobo untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat sehingga nama Tuhan akan dipermuliakan.Sedangkan Ketua Panitia Bp. Eko Heri Priyanto dalam sambutannya mengatakan ucapan terima kasih kepada jemaat yang telah berpartisipasi dalam menyambut HUT. Beliau juga mengajak jemaat untuk memaknai tema HUT pada tahun ini yaitu "Rukun Agawe Santoso"
Salut untuk panitia yang telah bekerja keras, selamat untuk jemaat. ................... semoga Tuhan memberkati pelayanan kita.
Salut untuk panitia yang telah bekerja keras, selamat untuk jemaat. ................... semoga Tuhan memberkati pelayanan kita.
Selasa, 07 Januari 2014
Merdhi Desa Budaya yang Terlupakan
Belum lama ini di desaku Selomerto Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menggelar ritual Merdhi Desa. Suatu ritual yang bertujuan untuk mengungkapkan ras syukur atas rahmat dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Memang sudah lama desaku tidak melaksanakan ritual tersebut. Alasannya bisa bermacam-macam.
Masyarakat tampak antusias, tua, muda, anak-anak menyambut dengan semangat. Ritual dimulaidengan kirab tumpeng mengelilingi desa, pesertanya perwakilan setiap RT. Ya... setiap RT harus membuat tumpeng lengkap dengan lauk-pauk. Ada yang membuat satu bahkan ada yang lebih. Tumpeng-tumpeng tersebut kemudian diarak keliling desa. Wow luar biasa, arak-arakan seperti karnaval. Sepanjang jalan banyak masyarakat yang menyaksikan bahkan bikin lalu-lintas macet. Lelah memang, karena perjalanan keliling desa memang cukup jauh. Tapi dengan semangat kelelahan itu tak terasa. Arak-rakan start dari halaman Kantor Kelurahan dan finis di Lapangan Selomerto. Saatnya finis itulah yang ditunggu-tunggu, karena tumpeng akan dimakan bersama-sama. Di Lapangan panitia sudah menyiapkan tenda besar sehingga bisa memuat peserta perwakilan setiap RT. Makan bersama diawali dengan pengajian, setelah itu tumpeng beserta lauknya dimakan bersama-sama.Oh, betapa nikmatnya.Kebersamaan yang jarang terjadi. Semoga tahun depan ada lagi supaya keakraban dan persaudaraan terjalin diantara kita semua................
Masyarakat tampak antusias, tua, muda, anak-anak menyambut dengan semangat. Ritual dimulaidengan kirab tumpeng mengelilingi desa, pesertanya perwakilan setiap RT. Ya... setiap RT harus membuat tumpeng lengkap dengan lauk-pauk. Ada yang membuat satu bahkan ada yang lebih. Tumpeng-tumpeng tersebut kemudian diarak keliling desa. Wow luar biasa, arak-arakan seperti karnaval. Sepanjang jalan banyak masyarakat yang menyaksikan bahkan bikin lalu-lintas macet. Lelah memang, karena perjalanan keliling desa memang cukup jauh. Tapi dengan semangat kelelahan itu tak terasa. Arak-rakan start dari halaman Kantor Kelurahan dan finis di Lapangan Selomerto. Saatnya finis itulah yang ditunggu-tunggu, karena tumpeng akan dimakan bersama-sama. Di Lapangan panitia sudah menyiapkan tenda besar sehingga bisa memuat peserta perwakilan setiap RT. Makan bersama diawali dengan pengajian, setelah itu tumpeng beserta lauknya dimakan bersama-sama.Oh, betapa nikmatnya.Kebersamaan yang jarang terjadi. Semoga tahun depan ada lagi supaya keakraban dan persaudaraan terjalin diantara kita semua................
Minggu, 08 Desember 2013
Nilai Ulangan Harian ke-3 Mapel IPS Kelas VIII A
1. Adi Setiawan 76
2. Ainan Fatmatuzzahro 87
3. Ana Listiani 81
4. Arlinda Merliana 81
5. Davit Cahya 75
6. Fentika Nur Anisa 84
7. Hanif Yulianti 80
8. Indriyani 81
9. Lia Oktaviani 80
10. Luluk Anis Sofiyah 81
11. Meiana Nur Anisa 85
12. Niken Tri Oktaviani 77
13. Nurul Kholifah 80
14. Oki Adi Irawanto 72
15. Ria Prawati 78
16. Risma Merliana Arta 83
17. Shofiyatun Nurohmah 85
18. Siti Fatimah 83
19. Susi Enjang Setiawati 78
20. Veriyanto 73
21. Vesti Nur Aisiah Amini 80
22. Vita Nur Rahayu 78
2. Ainan Fatmatuzzahro 87
3. Ana Listiani 81
4. Arlinda Merliana 81
5. Davit Cahya 75
6. Fentika Nur Anisa 84
7. Hanif Yulianti 80
8. Indriyani 81
9. Lia Oktaviani 80
10. Luluk Anis Sofiyah 81
11. Meiana Nur Anisa 85
12. Niken Tri Oktaviani 77
13. Nurul Kholifah 80
14. Oki Adi Irawanto 72
15. Ria Prawati 78
16. Risma Merliana Arta 83
17. Shofiyatun Nurohmah 85
18. Siti Fatimah 83
19. Susi Enjang Setiawati 78
20. Veriyanto 73
21. Vesti Nur Aisiah Amini 80
22. Vita Nur Rahayu 78
Rabu, 04 Desember 2013
Kisi -kisi Ulangan harian ke-3 Mapel IPS kelas VIII
1. Pengaruh letak astronomis
2. Pembagian daerah waktu
3. Letak geologis
4. Terjadinya musim hujan
5. Jenis hutan
6. Persebarab flora dan fauna
7. Jenis tanah
8. Pencatatan penduduk
9. Piramida penduduk
10. Pertumbuhan penduduk
11. Latar belakang kedatangan bangsa Eropa
12. Tugas Daendels di Indonesia
13. Jasa Rafles
14. Sebab Perang Pattimura
15. Sebab Perang Diponegoro
16. Politik Etis
17. Jenis-jenis kebutuhan
18. Pelaku ekonomi
19. Pasar
20. Faktor penarik kota yang menjadi penyebab urbanisasi
1. Pengaruh letak astronomis
2. Pembagian daerah waktu
3. Letak geologis
4. Terjadinya musim hujan
5. Jenis hutan
6. Persebarab flora dan fauna
7. Jenis tanah
8. Pencatatan penduduk
9. Piramida penduduk
10. Pertumbuhan penduduk
11. Latar belakang kedatangan bangsa Eropa
12. Tugas Daendels di Indonesia
13. Jasa Rafles
14. Sebab Perang Pattimura
15. Sebab Perang Diponegoro
16. Politik Etis
17. Jenis-jenis kebutuhan
18. Pelaku ekonomi
19. Pasar
20. Faktor penarik kota yang menjadi penyebab urbanisasi
Senin, 09 September 2013
KISI-KISI ULANGAN HARIAN 1 IPS KLS VIII
- Pengertian letak astronomis
- Pengertian letak geografis
- Pengertian letak geologis
- Hubungan letak astronomis dengan iklim
- Hubungan letak geografis dengan musim
- Dampak negatif letak geologis bagi Indonesia
- Jenis fauna di Indonesia
- Contoh fauna jenis asiatis
- Contoh fauna peralihan
- Contoh fauna jenis australis
- Garis yang memisahkan fauna tipe asiatis dengan peralihan
- Garis yang memisahkan fauna tipe peralihan dengan australis
- Jenis hutan di Indonesia
- Pengertian tanah
- Jenis tanah
- Persebaran tanah di Indonesia
Selasa, 12 Maret 2013
Banyumas Masa Purba
Kerajaan Galuh Purba kuwe dibangun pendatang-pendatang sekang Kutai,
Kalimantan ning sedurung agama Hindu melebu nang Kutai.
Keturunan-keturunan Kerajaan Galuh Purba
kiye nerusna pemerentahan Kerajaan nang Garut - Kawali (Ciamis) sing
wis duwe budaya Sunda, terus sebagian campur darah karo keturunan Kerajaan Kalingga (Jawa Tengah). Campur darah (perkawinan) kuwe juga berlanjut dong masa Kerajaan Galuh Kawali dadi Kerajaan Galuh
Pajajaran sebab akeh perkawinan antara kerabat Keraton Galuh Pajajaran
karo kerabat Keraton Majapahit (Jawa), lha keturunan campurane kuwe sing
mbentuk Banyumas.
Babad Banyumas juga ora bisa dipisah karo sejarah Kerajaan Galuh
Kawali sing wilayah kekuasaane ngeliputi lewih separo wilayah Jawa
Tengah siki (kemungkinan tekan Kedu lan Purwodadi), dadi termasuk juga
wilayah Banyumasan.
Babad Banyumas juga ora bisa dipisah sekang pribadi Raden Joko Kahiman (putra Raden Banyak Cotro, putu Raden Baribin), sing duwe sifat utawa watek-watek satria.
Babad Banyumas juga ora bisa dipisah karo babad Kadipaten-Kadipaten
lan Kerajaan-Kerajaan nang wilayah Banyumas lan sekitare antaraneKadipaten Pasir Luhur, Kadipaten Wirasaba, Kadipaten Bonjok lan liya-liyane.
Babad Banyumas juga ora bisa dipisah karo babad Kerajaan-Kerajaan utama nang Jawa Tengah lan Jawa Barat antarane Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kalingga, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Mataram, Kesultanan Demak, Kesultanan Pajang lyy.
Babad Banyumas juga ora bisa dipisah karo legenda-legenda lan mitos-mitos Banyumasan antarane: Raden Kamandaka, Wijayakusuma, Ciung Wanara, Goa jatijajarlan liya-liyane.
Sedurung ngelanjutaken Babad Banyumas lewih apik paham ndisit karo Makna kata banyumas lan kata Banyumas
Langganan:
Postingan (Atom)